Jumat, 20 Desember 2013

Aku Hanya Buruh Tinta

Apa yang dapat di lakukan
oleh penulis jarak.
Selain berdoa, meniti lini masa,
atau mengagungkan kata-kata

Lalu diam adalah pengapian
Meluruh sepi pada ujung pena
Sajak-sajak yang arang, menjadi
abu seperti rindu.

Apa yang dapat di lakukan
oleh penulis jarak.
Menjadikan waktu taman bermain,
agar rasa bosan adalah candu yang tak pilu.

Aku sedang berdoa,
di balik kaca jendela
waktu hujan reda,
dan bulirnya menyisa

Senjaku Masih Sama



Tak ada yang istimewa dari senja kali ini.
Seperti biasa, hanya ada setumpuk kenang,
dan rindu yang lalu lalang.
Di ujung cakrawala jingga bertebaran,
ingatan semakin riuh bergemerisik di pohon akasia.
Di kepala, rautmu muncul satu-satu.
Senyum-senyum kecil perlahan berjatuhan,
dari sela-sela kepak camar yang lupa jalan pulang.
Aku mendongak.
Langit masih ramah,
nampaknya ingin menunda episode-episode
kisah hujan yang berkelebatan.
Kadang, angin sore menjelma ribuan pelukan;
sepasang lengan yang menghangatkan.
Namun tak jarang meninggalkan gigil yang ngilu;
serupa nyeri, yang dihujamkan ribuan sembilu.
Padahal surya belum kunjung tenggelam, tapi bayangmu tampak semakin kelam.
Hitam,
seperti lebam yang begitu dalam.

Aku Sedang Menulis



Kenangan kenangan manis
yang tak pernah jadi milikku di masa lalu
Tentang masa kecil
Cinta monyet
Mimpi mimpi
aku terjebak di harapan orang lain
Aku sedang menulis
Tentang apapun yang bahagia
Agar di jalanku yang lebih sering luka
Kutemukan selalu cara bangkit
Dan alasan alasan sederhana untuk tetap tegar menghadapi hal hal rumit
Aku sedang menulis
untuk apapun yang tak abadi
agar tetap jadi memori

Dua Buah Sepatu




Sedari kecil aku tak pernah memusingkan apa yang kupakai untuk berpijak.
Baru sekarang ini saja aku baru berpikir.
Apa sepasang yang terpasang di kedua kakiku ini 
pernah memusingkan tentang mereka sendiri -- tentangku juga ?
Mulai dari ragam warna, bentuk, ukuran, dan harga pernah mungkin ku coba.
Kali ini aku sangat suka, sepasang sepatu lama pemberian dari yang empunya.
Warnanya sudah tak hitam, solnya sudah hampir habis terkikis, jahitannya pun penuh lubang,
kutahu ia berasal dari negeri asing -- Amerika tepatnya.
Kadang aku suka mendengarkan mereka saling berbicara: yang kiri kepada yang kanan,
kadang yang kanan berbicara pada yang kiri. 
Nada berbicara mereka mirip denganku, lebih sering bergumam terdengar.
Kalau sudah berjalan suara mereka lebih saru terdengar.
Aku pernah ingat apa kata yang kiri kepada yang kanan. 
Katanya ia senang -- karena lebih sering dahulu kukenakan.
Sepatuku yang kiri kuperhatikan lebih suka diam daripada meladeni ceracau si kanan.
Aku tahu ia pasti lelah -- sudah terlalu banyak melangkah.
Mereka sepasang sepatu lama yang di buang empunya -- di tinggalnya luka di mana-mana.
Kalian sepasang yang terpisah, lain perangainya satu sama lain.
Sama membawa luka -- mungkin bertambah di tiap pijak nantinya.

Dear Masa Kecil








pada suatu sore aku ingin kembali. kepada taman bermain, ayunan, jungkat-jungkit dan segala masa depan yang tertinggal di belakang.  ada dedauan yang kita percaya sebagai uang. aku pernah jadi dokter, guru, prajurit perempuan. dan aku pernah jadi diriku sendiri. keinginan yang selalu terpenuhi.


saat matahari di tengah-tengah, aku adalah tetangga di perkotaan. indah dan berpagar tinggi.  kemudian aku mengetuk pintuku sendiri.   ada sebuah kepala menyembul di balik pintu. dia sama sekali tak mirip aku.  rupanya rumahku sedang dikontrakkan. sementara aku sedang plesir menemui saudara kembarku. jika kau rindukan aku, bacalah ke dalam buku-buku dongeng. kau akan menemukan bayang-bayangku.

Pesan Untuk Tuhan

aku sudah baca soal ujian
yang kau berikan kemarin
sabar Tuhan
ini sedang kukerjakan
dan lihat  besok
aku pasti lulus!

Tentang aku, Cinta Aku





di sini, aku ingin membahas sesuatu yang selama ini membuatku bingung, membuat seluruh isi kepalaku, berputar 360derajat, namun tak jua menemukan jawabannya.
ini tentang kamu, cinta, dan sabar.

begini:

1. ketika waktu dan jarak menjadi neraka bagiku yang tak mampu menghantar begitu banyak anak-anak rindu untukmu. apa aku harus sabar menunggu jari-jari Tuhan mengangkatku melewati neraka itu, menuju surga yang tiada lain, kamu.

2. ketika pada suatu waktu, tuhan menyiapkan kebahagiaan untukmu, namun yang tanpaku. apa aku harus tabah untuk tetap yakin selalu mencintaimu?

3. ketika rasa cemburu mengendalikanku, boleh aku menyamarkannya dengan rasa cinta?

4. ketika aku di hadapkan dengan kebahagiaan. bolehkah aku melewatinya berdua, bersamamu?

5. lalu, ketika aku mempunyai banyak pilihan untuk bahagia. boleh aku memilihmu?

dan pada akhirnya, aku menemukan jawabannya dalam diriku sendiri:
Mencintai-Kamu-Dengan rasa sabar…

Senin, 09 Desember 2013

lukcy one

Now the stars are lined up so perfectly
For everybody, but not for me
Wish it could be easy
But it never goes away
It's never like the movies
It's never like they say

But maybe one day I'll be back on my feet
And all of this pain on me gone
And maybe it won't be so hard to believe
Then I'll found out just where I belong
It feel like it's taking forever
But one day things can get better
And maybe,
My time will come
And I'll be the lucky one

Now I can't stop thinkin'
How this life could be
I can keep pretendin'
But honestly
Could we really make a difference?
Could we really ever change a thing?
It's never like the movies
It's never like you think

But maybe one day I'll be back on my feet
And all of this pain on me gone
And maybe it won't be so hard to believe
When I found out just where I belong
It feel like it's taking forever
But one day things can get better
Then maybe,
My time will come
And I'll be the lucky one

So give me a reason to keep holdin' on
Something that makes me believe
And my life's gonna change
Seems like everyone else gets a shot, gets a break
I can't wait for that to be me

Maybe one day I'll be back on my feet
And all of this pain on me gone (all of this pain on me gone)
Maybe it won't be so hard to believe
And I'll found out just where I belong (I'll found out just where I belong)
And maybe one day I'll be back on my feet
And all of this pain on me gone
It feel like it's taking forever
But one day
Things can get better
And maybe,
My time will come
And I'll be the lucky one
And I'll be the lucky one

Minggu, 01 Desember 2013

Semua Yang Tertinggal



Seperti sayap-sayap patah yang berhambur bersama senja bisu, disetiap kalimat yang terlontar, selalu saja tersimpan senyum indah sang merak. Engkau berdiri anggun disana, dibatas-batas waktu yang sudah tak mungkin untuk dikembalikan. Dan semua tentang keindahan seperti telah habis untuk dirangkumkan. Beningnya air, sucinya putih, damainya telaga hijau, dan sinar keemasan mentari dikala pagi telah kau ambil semuanya. Hingga tetes-tetes yang tertinggal seperti tak mampu untuk sekedar dirasa. Dan pada setiap titipan hikayat tentang warna, maka kepunyaanmu adalah yang terindah. Meski semua cerita telah berlalu, bahkan dalam hitungan yang sangat panjang, semuanya masih tergambar jelas pada jejak-jejak di pasir pantai itu. Mungkin mimpi masih membelai, tawa masih terlerai, dan nyanyian serta pusis masih tercipta. Hanya saja, semua yang berlalu seperti terkalahkan oleh getaran-getaran yang merambat darimu. Apakah ini yang selalu dituju oleh para pengembara ? Tempat yang mampu membahagiakan rasa, menentramkan hati, dan mampu memberikan ruang bagi logika untuk berargumen. Atau ini hanya bagian dari garis-garis emas yang terangkai untuk menghasilkan sebuah karya yang mengabadi ? Ahh… dimanakah semuanya ? dimanakah semua kekuatan yang telah terkumpulkan ketika sore itu bumi seperti terbelah dua. Jiwa seperti melayang diangkasa, dan senja seperti tak mau tahu. Dimanakah semua kenangan tentang itu ?
Dan perjalanan ini masih terus melaju, semua yang tertinggal selalu akan tersimpan di bilik hati siapapun. Meski kelak, entah semua yang pernah diurai mampu dikumpulkan, kembara ini harus terus diretas. Ketika langit biru mampu dirasai keindahanya, ketika awan putih mampu kokoh berdiri di singgasananya, berharap titian jejak itu akan terus berarah pada tempat yang semestinya.
Saat ini, ketika kenyataan masih menjadi fatamorgana, akan kubiarkan pandangan sang pengembara melaju ditengah badai. Entah ia akan mampu bertahan, entah ia akan jatuh, langkah kakinya harus kokoh bergerak. Dan ketika semua cerita yang terangkum mulai menemukan titik temunya, biarkanlah cerita tentang merak, tentang putih, tentang telaga dan sang pelangi yang turun setelah hujan, menjadi kenangan terindah yang tersimpan di album kehidupan. Satu yang pasti, jejak pengembara itu akan selalu menempatkan kisahnya sebagai pelajaran rasa yang paling berharga.

Terus Melangkah



berjalan di pasir putih
membuat jejak-jejak kecil
ombak yang bergemuruh
dan angin menyapaku bersahabat
sesaat matahari terbenam
aku terhenyak akan keindahan ini
sesaat pula nelayan menyiapkan diri
mengarungi lautan
“hei bocah, ikutlah kami, kau akan tahu keindahan sebenarnya”
ajak para nelayan kepadaku..
dan aku duduk di depan perahu
merasakan angin senja
merasakan seperti bebas terbang
menuju Cakrawala..
tanganku mencoba menyapa deburan ombak
dia membalas dengan percikan air
membasahi tubuhku
membasahi jiwaku
dan perahu terus melangkah
menuju Cakrawala senja,..
burung lautan berirama
sehingga aku bisa merasakan kedamaian
lepas semua bebanku
dan terus melangkah..
terus melangkah..

Aku KarenaNya

Dengan kerendahan hati...
Kusampaikan risalah ini kepadamu.
Tak ada harapan apapun dari susunan abjad.
Yang menjadikan sebab, lahirnya kata
Melainkan Ridho Allah dan Rasul-Nya.

Saudaraku...
Ketika engkau berjalan melalui badai.
Tegakkan kepalamu tinggi - tinggi
Dan jangan takut pada gelap.
Ketika badai berakhir, akan ada langit keemasan
Dan lagu manis dari burung perindu.

Teruslah berjalan melewati angin
Teruslah berjalan sampai matahari terbit
Teruslah berjalan melewati hujan
Meskipun mimpimu terlempar dan terhempas.
Terus berjalan...terus berjalan dengan harapan dihatimu
Dan engkau takkan berjalan sendiri
Bila engkau melihat pelangi, bersiaplah menghadapi gerimis dan hujan.

Jika terus bersama.
Aku tau mimpi tak akan pernah putus
Ketika kita dalam gelap, akan kita temui matahari.
Dalam kegelapan akan kita temukan cahaya.
Menhangati kita, siapa saja.

Keagungan Allah lah yang mengejar hatiku untuk merasakannya
Dan oleh karena ke Agungan NYA lah, ketakutanku akan sirna.

Senin, 25 November 2013

Bayangan




Kurasakan suatu jejak bayangan mengikutiku kemanapun kumelangkah
Membuatku begitu gelisah …..
Aku sering memutar badanku
Aku sering membalikkan pikiranku
Apa yang sebenarnya yang terjadi ?
Ada apa dengan semua ini ?
Mengapa tiba tiba dia berubah menjadi bayangan ?
Dimana kenyataan itu ?

Kekasihku membuat bayangannya sendiri
Dan bayangan itu terus mengikutiku
Hanya bayangan !!!!!
Aku tidak mau hanya bayangan, sayang ……
Aku tidak mau hanya bayangan …..
Tidakkah kau mengerti, sayang ?????


Bayanganmu itu tidak nyata
Tapi ada ……
Bayanganmu itu tidak dapat disentuh
Tapi dapat dilihat ……
Bayanganmu itu selalu mengikuti
Tapi tidak dapat diikuti ……
Bayangan bayangan kita bisa saling bersentuhan di bawah sana
Tetapi si pembuat bayangan tidak dapat saling bertatapan
Tidak bisa saling menyapa
Tidak bisa saling meraba
Si pembuat bayangan hanya bisa membuatku memendam rasa
Hanya bisa membuatku berharap
Hanya bisa saling mencinta
Dari jarak yang sedemiakian jauh …..
Si pembuat bayangan hanya bisa membuat kegelisahan hati
Menatap harapan nun jauh diseberang sana …..
Si pembuat bayangan hanya bisa saling mencinta
Membangun gundukan kasih masa depan
Yang tidak terlalu nyata dan tidak tersentuh …..

Hatiku berontak keras
Bayangan itu telah membuatku gila
Aku ingin menyentuhnya, ketika aku membalikkan badan
Tapi bayangan itu selalu mengelak, mengikuti gerak badanku …..
Bayangan itu hanya mau berada di belakangku
Bayangan itu tidak mau berjalan beriringan denganku
Bayangan itu memang selalu menjagaku
Tapi bayangan itu tidak bisa merengkuhku …..

Aku ingin pelukannya
Aku ingin belaiannya
Bayangan itu hanya diam
Dia setia dibelakangku
Tapi dia tidak bisa kupeluk
Dia tidak bisa ku belai
Tapi, apakah dia benar benar mau memelukku ?
Apakah dia benar benar ingin membelaiku ?
Bisakah engkau mengungkapkannya ?
Bisakah bayangan bersuara ??

Kadangkala bila sinar kehidupan ada di belakangku
Bayangan itu berada jauh di depanku untuk mengarahkanku
Pada waktu sinar kehidupan itu ada tepat diatasku, bayangan itu seakan menyatu denganku……
Tapi,
Mengapa pada saat sinar kehidupan ada di depanku
Justru bayangan itu berada jauh dibelakangku ?
Mengapa bayangan itu tidak mau berada di dekatku pada saat terang itu datang ?
Mengapa semuanya selalu berbalikkan ?
Mengapa semuanya tidak dapat bersatu ?

Jejak bayangan itu tidak nyata
Bayangan tidak meninggalkan jejak bukan?
Tapi,
Jejak bayangan itu ada tersamar
Dalam anganku …..
Dalam hatiku …..
Jejak bayangan itu terlihat dalam pikiranku
Terus mengikutiku kemanapun aku melangkah

Bolehkah aku berharap pada desau angin pagi ?
Bolehkah aku meminta melalui sinar matahari pagi ?
Buatlah nyata bayangan itu
Buatlah nyata untukku !!!!!
Aku memang ingin menjaga
Aku memang ingin mengikuti
Tapi aku tidak mau hanya berupa bayangan !!!!
Aku mau bayangan itu nyata di depan mataku !!!!!!
Bisakah aku meminta ??

Aku begitu kecewa
Disaat aku membutuhkan kenyataan
Justru bayangan itu tetap hanya terdiam
Disaat aku membutuhkan pelukan dan belaian
Bayangan itu hanya tetap berada di belakangku
Dia hanya menatapku membisu
Bayangan itu hanya menatapku membisu !!!!!
Ahhhhh ……..
Aku sangat kecewa …..

Bayanganku…..
Jadilah BIDADARIKU yang nyata ….
Yang tetap selalu menjagaku
Yang tetap selalu mengikutiku
Tapi aku mohon …..
Jadilah nyata …..
Aku tidak tahan !!!!!!!
Jangan hanya menjadi bayangan yang tidak dapat disentuh
Jangan hanya menjadi bayangan yang tidak dapat berbicara
Jangan hanya menjadi bayangan yang hanya dapat dilihat ……
Cinta tidak hanya perlu penglihatan
Tapi cinta perlu sentuhan
Cinta perlu pelukan dan belaian
Cinta perlu tindakan nyata …….

Adakah peri dari alam sana yang bisa mengabulkan permintaanku ?
Apakah Engkau mau mengabulkannya untukku, Tuhanku ?
Apakah Engkau mau membuat nyata bayanganku ?
Dan selalu membuat kenyataan itu nyata di depan mataku ?

Jadikan bayanganmu nyata dalam anganku, kekasihku …….
Aku menunggumu selalu
Dangan segenap cintaku …….

Jumat, 22 November 2013

Malam Begitu Kuat

Malam selalu memburuku
Hingga ku terperangkap
dalam kesunyian yang pekat
setelah itu langit akan bersemangat
menghajarku dengan tusukan - tusukan cahaya bintang yang indah tapi perih

jagad raya pun lalu tertawa
melihatku terkapar dalam gelisah yang takut
yah, semua seolah tau aku membeku
diterjang badai kerinduan

dan aku mulai sadar
segala pemujaan kadang adalah penghinaan
waktu bisa menjawab meski kadang bukan jawaban
tapi kamu tak membutuhkan melangkah
menembus waktu y6ang kian pengap
air mana menetes ditempat terpesona
disana kamu berada
seperti pagi ini, bungbungan taman basah

entah,
karena hujan, embun, atau airmata

Senin, 18 November 2013

Doa ku Masih Sama



Tersungkur wujud dalam sujud, di bening shubuh.......
Terpaku menunggu sentuhan Qalbu yang hilang..........
Sementara dzikir mengalir menyusup di sumsum kalbu,...........
Merindukan ILLAHI dalam setiap do'a

Wahai hawa,,,,,,,,,,
engkau telah membuatku lemah tak berdaya
Bagiku engkau adalah keindahan
yang membuat ku tak bisa memejamkan mata….

Engkaulah yang masuk kedalam kalbu ku.......
dan membuat ku menjadi tawanannya..

Cinta datang laksana air yang menetes dan jatuh diatas bebatuan ,,,,,
hingga batu itu akan terkikis bersama sang waktu …
berserak bagai pecahan bintang…

Andai  engakau mengerti  ............
Aku masih mencintaimu  dalam setiap sujud ku........

Sendiri



Sendiri lagi aku di kamar ini
Hanya ada aku dan sebuah buku kecil yang menemaniku
Ruang kosong itu tinggal di hatiku
Menunggu untuk diisi 

kesendirian mengajarkanku sebuah keadaan dan pengertian
tentang kesepian dan kedewasaan
tentang pertahanan dan kejemuan
tentang pemikiran dan nurani
tentang inspirasi dan prosa
tentang tuhan dan ciptaannya
tentang keindahan dan bunga
tentang malam dan hening



Kesendirian…
Beritahu kepadaku
Kesendirian…
Apakah yang salah
Coba beritahu jawabannya

Sekali lagi tiada yang berubah 
Aku masih sendiri di kamarku
Suara kesendirian begitu pekat
Hanya suara hatiku yang dapat kudengar
Dia berkata
Kesendirian adalah suatu anugerah

Kesendiran…
Jangan jauh dariku
Kesendirian…..
Aku bisa bertahan denganmu
Selama kau adalah anugerah bagiku

Kamis, 14 November 2013

pergi

Little change of the heart Little light in the dark Little hope that you just might find your way up out of here‘ Cause you’ve been hiding for days Wasted and wasting away But I got a little hope that today you’ll face your fears
Yeah I know that it’s not easy I know that it’s so hard Follow the lights to the city And get up and
Go, take a chance and be strong Or you could spend your whole life holding on Don’t look back just go,Take a breath, move along Or you could spend your whole life holding on You could spend your whole life holding on
Believe the tunnel can end Believe your body can mend Yeah I know you can make it through ‘Cause I believe in you So let’s go put up a fight Let’s go make everything alright Go on and take a shot go give it all you got
Oh yeah I know that it’s not easy I know that it’s hard Yeah it’s not always pretty
Get up and go,Take a chance and be strong Or you could spend your whole life falling on Don’t look back just go,Take a breath and move along You could spend your whole life holding on You could spend your whole life holding on
Don’t wanna wake up to the telephone ringAre you sitting down? I need to tell you something Enough is enough, you can stop waiting to breathe And don’t wait up for me
Get up and go Take a chance and be strong
You can spend your whole life holding on
Don’t look back just go Take a breath and move along You could spend your whole life holding on Get up and go Take a chance and be strong Or you could spend your whole life holding on
Don’t look back just go Take a breath, move along Or you could spend your whole life holding on You could spend your whole life holding on Don’t spend your whole life holding on
Yeah

Stuck In Middle

"Stuck In The Middle"

Here I am again, Everybody's screaming, The walls are closing in
I'm stuck in the middle. Swimming up a stream Suffocating in between
I wake up from the dream Still stuck in the middle
I guess this time I'll wait it out Someday things will be perfect
It will be worth it all this time Stuck in the middle
I know things will get better Hold it together
Take your time Stuck in the middle

You push and then you shove, You hate and then you love
You try to switch it up But you're stuck in the middle
No matter what you do You had it how you choose
Well either way you got to lose When you're stuck in the middle.
I guess this time I'll wait it out

'Cause
Someday things will be perfect It will be worth it all this time
Stuck in the middle I know things will get better
Hold it together Take your time
Stuck in the middle


You fight until you're free, You're down on your knees Hoping someday you'll make it out
If you just believe
There's hands around your neck Hearts beatin out your chest
Well baby if you wait it out You will see that

Someday things will be perfect It will be worth it all this time
I know things will get better Hold it together Take your time
Stuck in the middle

Someday things will be perfect It will be worth it all this time
Well, this time we're stuck in the middle
I know things will get better Hold it together
Take your time Well, this time we're stuck in the middle You're stuck in the middle

Well, this time we're stuck in the middle
You're stuck in the middle

Selasa, 12 November 2013

The Script - Im Yours


Ketika aku tak tau lagi harus mengadu kepada siapa, bercerita kepada siapa, dan didengarkan oleh siapa. Hadirmu seakan menjadi peluruh segala daya lelahku. Lembut bayangmu mengusap segala keluh kesahku. Dan dalam keadaan rapuh ini, pilihan untuk melihat masa lalu yg menyakitkan kadang menjadi terasa lebih menenangkan.
Maafkan aku sayang, yg selalu bertindak bodoh ini. Yang membuatmu selalu menahan diri untuk mementingkan dirimu sendiri. Yang selalu mengalah untuk membiarkan diriku berada di puncak tertinggi.
Tapi dibalik semua itu, kamu mampu menyembunyikan semua, seakan selalu menjadikan aku sebagai pilihan yg pertama.
Aku tidaklah selembut orang-orang diluar sana, Aku tidaklah sehebat pacar teman-temanmu yg mereka banggakan. Aku juga tak mampu bertutur kata layaknya mereka yg mencinta dengan sebuah pena. Dan maafkan aku yg selalu merasa bahwa aku selalu tidak pantas untuk bersanding dengamu; didepan teman-temanmu. 
Mungkin dengan sifat pesimisku itu, aku menempatkan kita dalam banyaknya pertengkaran-pertengakaran yang itu-itu saja. Maafkan aku yg selalu merasa kurang sempurna untuk bersanding dengan segala kesempurnaanmu dalam kelopak mata hatiku.
Ada suatu saat ketika kau dengan sabarnya memapah aku dari keterpurukan, menyemangatiku dan mengajarkanku lagi untuk mau melangkah bersama. Kau peluk hangatnya rinduku, kau basuh dengan lembut segala logikaku tentang dirimu.
Kamu. Adalah Anugerah Tuhan yg teramat berharga untuk diriku.

Senin, 04 November 2013

suasana yang menjadi sahabatku

sekali lagi aku hanya sanggup terdiam
sedang dalam ingatanku
tentangmu semakin mengakar
begitu dalam
begitu kuat

entah,
gemintang seolah bisu
jemariku mengukir puisi lewat kanvas langit
dan perasaanku semakin menjerit
lagi, dan lagi
kau pergi.


hanya sekedar berlalu atau berhenti
kenyataanya perih itu menghampiri
kemudian kesunyian memecah lamunanku
tak pernah ada,
dan tak akan pernah ada

aku hanya bisa terdiam
perasaan yang ku letakkan didadamu hanya sekedar singgah
lalu padam
apakah tak ada rindu sedikit mengalir lewat air mata?
sedu sedan tetap terasa
setelah kau abaikan semua seluruh cinta.

kesunyian
separuh hatiku telah kuletakkan didalam hatimu, namun terlewatkan
dan aku masih mencoba mengusir seluruh sepiku
ramaikan hati dengan kenangan
lekukan sebuah senyuman dengan ingatan kebahagiaan
sebelum akhirnya aku mengerti, bahwa bukan diriku yang engkau inginkan
adalah sebuah kenyataan yang tak mungkin dapat aku elakkan

aku adalah aku

pada cermin di hadapanku,
aku berkaca tanpa air mata
wajah siapa ini?
penuh luka, guratan derita dan hanya bisa tersenyum getir
tersayat perih, mengalir pedih sampai ke hati
berair mata darah, dengan tatapan kosong
dan semua telah mati.
ku dengar seru menderu di dalam hatiku
apa hanya angin lalu tiupkan masa lalu?
aku berjalan,
aku menepi lalu berdiri
tak lihatkah kau langkah terapung di dalam mimpi?
kepergianmu serupa angin,
hanya menyisakan sebuah ingatan dan perasaan
kau datang sebagai apa?
sebagai nasib ataukah takdir?
sampai semua menghilang dan tak kutemukan jawabannya
lantas semua luka ini datang
luka yang sengaja atau tidak kau torehkan aku pun tak tahu.
aku yang berkelana sepi,
mematung saksikan cinta yang menjadi abu
harapan menjadi debu
dan air mata berbaur membeku
aku merindukanmu dari dada sampai tulang kering
aku menyayangimu sampai nafas menjadi hening
tak peduli luka wajahku, hatiku, jiwaku
tak peduli putus uratku, nadiku, jantungku
sebab hanya kau kehidupanku..

masa itu


Dalam sepi ini aku mengenangmu
Masih terekam dalam ingatanku
Wajahmu,
Menari-nari dalam perih hati
Membuatku tertawa dalam fana
Hah….
Helaan nafas panjang tak lagi ku elakkan
Semua telah berakhir,
Cerita kita, dan kenangan kita
Untaian doa-doa pengembalian masih selalu ku sebut
Seandainya kau tahu,
Separuh hidupku telah kuhabiskan untuk belajar,
melupakanmu
Janji serta harapan
Telah berakhir dengan kepedihan
Aku berlari,
Sejauh mungkin ku kejar bayangmu
Dan kau tak pernah kembali
Lihatlah aku merintih
Batinku menjerit penuh lirih
Memanggil namamu
Tak adakah kau pun sama?

Kamis, 31 Oktober 2013

Luka Panggilanku

Panggil aku Luka
Karena telah berdarahlah aku.
Bercermin pada wajah bumi
Yang menjadi ungu karena dosa.
Panggil aku Luka
Karena putih tulangku terlihat
Menjadi tontonan anjing- anjing ngiler
Yang pernah aku pelihara.
Luka namaku
Karena sang malaikat penjaga Buku Kehidupan
Telah mengayunkan pedangnya padaku
Suatu hari, suatu saat
Aku tak punya nama
aku adalah pengikut sang binatang
yang berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh
yang menyapu sepertiga dari bintang- bintang di langit
Ke empat penjuru angin aku melesat
Bersama kuda dan pasukanku
Menebar segala dusta dan hujat
Berkawan dengan wabah kolera dan kusta
Hingga suatu hari, suatu saat
Berdiri merintangi jalanku
Seorang malaikat berdada emas bertangan besi
Betapa heran aku bahwa wajahnya
Adalah wajahku.
“Salam hai Luka!” katanya
“Ikutlah denganku kembali ke rahim ibumu
yang aman dan tenteram,
di mana bisa kau baringkan jiwa gelisahmu.”
“Siapa kau? Mengapa kau panggil aku Luka?
Beranjaklah dari jalanku,
karena kudaku sudah sehari puasa darah.
Jangan sampai dia minum dari darahmu!”
Namun ia tak beranjak
Dan mengulurkan tangannya kepadaku
Aku jawab ia dengan pedangku
Pedang yang berkarat karena kusta dan nanah
Ia tak menghindar
Namun patah pedangku mengenai lehernya.
Dan dengan sekali sabet,
Ia merubuhkan aku dengan pedangnya.
Lukaku menganga
Darah yang mengalir berwarna ungu kehitaman
Seiring dengan itu ia menuangkan
Secawan anggur ke lukaku.
Jiwa yang terbelah, sebagian hitam sebagian putih,
Dan warna putihnyapun makin cemerlang
Menghalau hitam yang telah menetes dari lukaku.
Jiwaku berpisah raga,
terbang menyatu awan
Ke rahim ibukulah kini aku kembali,
Aku telah luka namun jiwaku hidup kekal
Maka panggillah aku Luka.
“Kau bukan Luka, anakku.” Kata sebuah suara
Suara ibuku kah itu?
“Kini namamu telah tercantum
Di dalam buku kehidupan,
Sehingga namamu adalah Pengantin.”
Jadi, panggil aku Pengantin
Mulai saat ini namaku Pengantin.
Seorang malaikat berdada emas bertangan besi
Memberiku pelapis dada emas dan sarung tangan besi
Serta pedang yang panas bagai api
Tapi juga sejuk bagai air.
“Ikutlah aku dan pasukanku,
untuk membuat para pengikut sang binatang
berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh
menjadi pengantin seperti dirimu.”

aku bukan sesuatu

Aku mencabik senar gitar bukan karena riang
Namun karena ada sepi yang mesti ditutupi
Aku bernyanyi lantang bukan karena baru gajian
Namun karena ada tanya yang tak terjawab.
Jika karena kebenaran aku melukai orang,
Dan karena sayang aku menindas,
Ke manakah sepatuku sayang mesti melangkah?
Perlukah kusisir rambutku
Agar otak di bawahnya turut rapi?
Jika karena hidup aku mati
dan karena membela aku menyakiti,
Di manakah pantatku sayang harus kududukkan?
Aku menabuh gendang bukan karena riang
Namun karena ada jiwa yang menggelinjang
Aku menari berpeluh-keringat bukan karena good trip
Tapi karena ada cuka mengalir dalam darah.
Aku mencabik dan aku menabuh,
Menempa duka agar jadi suka
Aku berpeluh aku menari
Mengibas ragu yang menancap
Menyilakan kepastian meresap.

aku pendosa

Kalau ada orang bertanya siapa aku
Akan kujawab “Aku pendosa”
Kalau mereka bertanya mengapa
Akan kujawab “Karena aku lemah”
Karena manusia telah jauh melangkah
Dari terangnya hari ke dalam pelukan gelap malam
Dari kesadaran bagai bintang
Menuju lubang hitam menghisap pekat
Kalau ada orang bertanya siapa aku
Akan kujawab “Aku pendosa”
Aku adalah seorang pendosa
Yang berhutang dan tak membayar
Yang berkhianat dan menikam
Yang memangsa dan mencekal
Yang menyesal dan berkabung
Pun begitu aku tahu
Jika malam pekat memanggilku lagi
Aku akan kembali ke pelukannya
Karena lari dari jerat yang telah mendaging amat sulit
Kalau ada malaikat menudingku,
Ia akan berkata “Kamu pendosa”
Sambil berlutut aku menyahut
“Ya, akulah itu”
Lalu ia mencambukku, menyesahku
Tak ada orang membelaku
Karena aku menyembunyikan diriku
Ketika semua usai
Aku terbaring,
Sesayup kudengar nyanyian ibuku
Lagunya menusuk kalbu,
Membasuh jiwaku.
Menjadi titian menuju terang
Ibu, anakmu pendosa
Peluklah ia erat
Bukan karena terluka
Namun agar ia tak lari kembali ke malam
Kalau ada orang bertanya siapa aku,
Akan kujawab, “Aku anak ibuku”
“Ibuku adalah Terang,
dan Terang akan menjauhkanku dari malam

Sabtu, 26 Oktober 2013

Puisi Telah Pergi

Sebuah puisi yang diketik di saat admin
sedang duduk sendirian. Yah, ini mungkin
cuma sebuah puisi yang nggak ada nilainya,
tapi ini gambaran hati, curhat penuh harap.
Ah,langsung baca ajalah . . . . .
Aku juga bisa merasa lelah
Aku sudah sangat ingin untuk menyerah
Kerapuhanku
Kegelisahan ku Dan semua harapanku
Hanyalah bayangan semu
Kenapa setiap yang di inginkan selalu
terabaikan
Kenapa setiap yang di harapkan selalu
terlupakan
Aku ingin berteriak Batin ini menjerit
Menuntut keadilan Yang seperti tak pernah
di dapatkan
Kebisuan yang di salah artikan Keheningan
yang sungguh menakutkan Tuhan,
Ku mohon padamu Tolong hentikan derita
ku . . .

Setengah Hati

Tertegun ku memandangmu
Saat kau tinggalkanku menangis
Bodohnya ku mengharapmu
Jelas sudah tak kau pedulikan cintaku

mestinya telah kusadari
betapa perih cinta tanpa balasmu
harusnya tak ku paksakan
bila akhirnya kan melukaiku

mungkin ku tak akan bisa
jadikan dirimu
kekasih yang seutuhnya mencinta
namun kurelakan diri
jika hanya setengah hati
kau sejukkan jiwa ini
Ku hanya terus berharap
Satu hari kau mampu sadari
Tiada yang pernah mengerti
Sepertiku setulus hati mencintamu

Dibalik Mimpi

dibalik mimpi, ada sesuatu yang tak mungkin orang tau. selain orang yang memimpikannya
dibalik mimpi, ada celoteh merekaa yang hanya bisa bicara, mereka tak beri jawaban.
dibalik mimpi, ada seseorang yang selalu berdoa. bukan untuk mendoakan apa yang dimimpikannya, melainkan berdoa agara mimpi itu tak hilang
dibalik mimpi, tersirat harapan. harapan yang kelak akan diwujudkan
dibalik mimpi, ada tangan yang menengadah padaNya. memohon untuk selalu diberi nafas untuk melanjutkannya.
dibalik mimpi, ada seseorang yang memperjuangkannya, meski yang diperjuangkannya tak memimpikannya
dibalik mimpi, ada sesuatu yang membuat sang pemimpi terus menerus untuk bermimpi
dan dibalik mimpi, ada mimpi yang tercipta tanta bermimpi

lagu rindu (memorie) by.JE

kelip bintang disana
dinginnya malam ini
hujan rintik membawa ku teringat wajahmu

termenung ku sendiri
teringatkan dirimu
kuingin malam ini memeluk tubuhmu

reff
namun ku tak bisa
kau jauh disana
hanya lewat mimpi kubisa memelukmu

andaikan kau tau
rindu dihatiku
mungkinkah dirimu kan jadi pendampingku

satu harap kau jaga
kuingin mencurahkan
satu harap kau setia
kepada diriku

lagu perpisahan (spontan 12.09) By.JE

setelah perpisahan
kumasih tak mengerti
mengapa inginku mencari bayangmu

inginnya ku ulangi
inginnya ku kembali
semua cerita indah kita dulu

*
mungkinkah masih akan ada
cerita antara kita, dan kaupun mengerti maknanya
ataukah tiada kubisa
menepis bayang-bayangmu ketika kau pergi jauh

reff
bertabur sepi - sepi ketika kaupun pergi
tinggalkan aku sendiri mengingatmu dalam malam malam sunyi

hiaskan mimpi - mimpi mungkinkah kau kan kembali
dan kau tiadakan semua tentang perihnya, perpisahan kita.

andai engkau sadari
andai engkau pahami
semua derita yang kualami

tak dapatku berkata
tak dapatku memanggil namamu, karna kini kau tlah jauh

**
mungkinkah masih, akan ada
cinta antara kita, antara kau dan aku


Notes 1 11.44

"Apa yang telah kucintai laksana seorang anak kini tak henti-hentinya aku mencintai... Dan, apa yang kucintai kini... akan kucintai sampai akhir hidupku, karena cinta ialah semua yang dapat kucapai... dan tak ada yang akan mencabut diriku dari padanya" (Kahlil Gibran)

Notes 1 12.43

Tubuh mempunyai keinginan yang tidak kita ketahui. Mereka dipisahkan karena alasan duniawi dan dipisahkan di ujung bumi. Namun jiwa tetap ada di tangan cinta... terus hidup... sampai kematian datang dan menyeret mereka kepada Tuhan..." (Kahlil Gibran)

Rasa Sakit

Dan seorang wanita berkata, Bicaralah tentang rasa sakit.
Dan ia berkata:
Rasa sakitmu adalah pecahnya cangkang yang membungkus pemahamanmu.
Bahkan ketika buah batu harus pecah, hatinya harus berdiri dibawah sinar matahari, saat itulah kau akan tahu
tentang rasa sakit.
Dan kau dapat membiarkan hatimu dalam pengembaraan keajaiban kehidupanmu, rasa sakitmu tidak akan lebih aneh dari pada kebahagiaanmu.
Dan aku dapat menerima musim-musim dalam hatimu, bahkan ketika kau diterima musim musim yang melewati
ladang ladangmu.

Dan kau akan melihat kepedihan melalui musim dingin kesengsaraanmu.
Dan kebanyakan rasa sakit kau pilih sendiri.
Itu adalah racun paling pahit untuk mengurangi rasa sakitmu.
Percayalah pada tabib, dan minumlah obatnya dalam kesunyian dan kelelahan.
Karena tangannya, walau kasar dan berat, ditunjukkan oleh tangan lembut yang tak tampak.
Dan cangkir yang ia bawa, walau membakar bibirmu, telah dihias oleh air mata keramat-Nya

Noes 1 11.35

 I am forever walking upon these shores, betwixt the sand and the poam, The Hig tide will erase my foot prints, and the wind will blow away the poam.
But the sea and the shore will remain Forever.
Once I filled my hand with mist. Then I opened it lo, the mist was a worm.
And I closed and opened my hand again, and behold there was a bird. And again I closed and opened my hand again, and behold there was a bird.
And again I close and  opened my hand opened my hand, and it hollow stood a man with sad face, turned upward.
And again I close

Notes 1 11.31

Kala malam datang dan rasa kantuk membentangkan selimutnya di wajah bumi, aku bangun dan berjalan ke laut,
“Laut tidak pernah tidur, dan dalam keterjagaannya itu laut menjadi penghibur bagi jiwa yang terjaga.”,

Ketika aku sampai di pantai, kabus dari gunung menjuntaikan kakinya seperti selembar jilbab yang menghiasi wajah seorang gadis.
Aku melihat ombak yang berdeburan. Aku mendengar puji-pujiannya kepada Tuhan
dan bermeditasi di atas kekuatan abadi yang tersembunyi di dalam ombak-ombak itu – kekuatan yang lari bersama angin,
mendaki gunung, tersenyum lewat bibir sang mawar dan menyanyi dengan desiran air yang mengalir di parit-parit.

Lalu aku melihat tiga Putera Kegelapan duduk di atas sebongkah batu.
Aku menghampirinya seolah-olah ada kekuatan yang menarikku tanpa aku dapat melawannya.

Aku berhenti beberapa langkah dari Putera Kegelapan itu seakan-akan ada tenaga magis yang menahanku.
Saat itu, salah satunya berdiri dan dengan suara yang seolah berasal dari dalam laut ia berkata:
“Hidup tanpa cinta ibarat pohon yang tidak berbunga dan berbuah. Dan cinta tanpa keindahan seperti bunga tanpa aroma semerbak
dan seperti buah tanpa biji. Hidup, cinta dan keindahan adalah tiga dalam satu, yang tidak dapat dipisahkan ataupun diubah.”

Putera kedua berkata dengan suara bergema seperti air terjun,
”Hidup tanpa berjuang seperti empat musim yang kehilangan musim bunganya. Dan perjuangan tanpa hak seperti padang pasir yang tandus.
Hidup, perjuangan dan hak adalah tiga dalam satu yang tidak dapat dipisahkan ataupun diubah.”

Kemudian Putera ketiga membuka mulutnya seperti dentuman halilintar :

“Hidup tanpa kebebasan seperti tubuh tanpa jiwa, dan kebebasan tanpa akal seperti roh yang kebingungan.
Hidup, kebebasan dan akal adalah tiga dalam satu, abadi dan tidak pernah sirna.”
Selanjutnya ketiga-tiganya berdiri dan berkata dengan suara yang menggerunkan sekali:

Itulah anak-anak cinta,
Buah dari perjuangan,
Akibat dari kebebasan,
Tiga manifestasi Tuhan,
Dan Tuhan adalah ungkapan
dari alam yang bijaksana.

Saat itu diam melangut, hanya gemersik sayap-sayap yang tak nampak dan getaran tubuh-tubuh halus yang terus-menerus.

Aku menutup mata dan mendengar gema yang baru saja berlalu. Ketika aku membuka mataku,
aku tidak lagi melihat Putera-Putera Kegelapan itu, hanya laut yang dipeluk halimunan.
Aku duduk, tidak memandang apa-apa pun kecuali asap dupa yang menggulung ke syurga

Notes1 11.30

Keindahan adalah kehidupan itu sendiri saat ia membuka tabir penutup wajahnya. Dan kalian adalah kehidupannya itu, kalianlah cadar itu. Keindahan adalah keabadian yang termangu di depan cermin. Dan kalian adalah keabadian itu, kalianlah cermin itu.

Jumat, 25 Oktober 2013

Mimpi Tanpa Bermimpi

Tiada cinta yang merasuk darahku..
rebahan detak jantungku yang slalu mengingatnya ketika kedua mataku menatap sejuta bintang.
air mataku menetes membasahi pipi sampai lesutan kerah bajuku..
teriakanku tertara menyebut namanya..
semangkuk cinta yang kusimpan dengan sebuah tutup kasih sayang..
limbasan kehancuran hati yang kunikmati setiap malam..
hahaha tertawaan itu hanya menutupi wajahku ketika bertemu denganya.
dan saat ini diriku diselimuti kebohongan bahagia untuknya.

Mimpi Tanpa Bermimpi

Tiada cinta yang merasuk darahku..
rebahan detak jantungku yang slalu mengingatnya ketika kedua mataku menatap sejuta bintang.
air mataku menetes membasahi pipi sampai lesutan kerah bajuku..
teriakanku tertara menyebut namanya..
semangkuk cinta yang kusimpan dengan sebuah tutup kasih sayang..
limbasan kehancuran hati yang kunikmati setiap malam..
hahaha tertawaan itu hanya menutupi wajahku ketika bertemu denganya.
dan saat ini diriku diselimuti kebohongan bahagia untuknya.

biarkan saja

berikan satu alasan untuk ku tetap bernafas..
terlalu berat bagiku untuk menghelanya
berikan satu jalan untuk ku tetap berdiri
terlalu lelah bagiku untuk berpijak
saat sadar ku terasa hina
menoleh mimpi,ternyata kian indah lagi
kini biarkan aku bermimpi
jangan bangunkan aku lagi…
hanya dalam mimpi aku terasa hidup
dalam tersadarku aku terasa mati
kenapa bintang pergi lagi
bersinar bersama mentari
tinggalkan ku tersudut tiada arti
berharap tiada pagi yang bangunkan aku lagi
knpa masih ada hela nafas dalam mimpi
saat bintang itupun kian pergi……….
akankah kembali
dan biarkan saja ku terus terbuai

Tentang Khayalan

Pergi.. pergi..
Jauhkan aku dari khayalan ini
Khayalan yang membuatku semakin tak terkendali
Hentikan ..
Aku tak ingin membalut jiwaku dengan mimpi yang tak berarti
Mimpi yang indah
Namun tak mampu terwujud
Hanya sekejap lalu datanglah pagi
Ia pun berlalu juga
Saatnya surya menatapku
Membalas kecewaku terhadap mimpi dengan senyuman
Senyuman yang membuat ragaku semangat
Membuatku menyadari
Mimpi tak berarti
Sekarang saatnya ku raih mimpi yang sebenarnya

Sepatah Doa

Tuhan, ketika aku terjatuh aku merasa ragu untuk dapat bangkit kembali
Ketika aku mecoba untuk bangkit aku merasa ragu untuk dapat bertahan sendiri
Ketika aku mencoba untuk bertahan aku ragu untuk melangkah maju
Ketika aku mencoba untuk melangkah aku takut terjatuh kembali

Tuhan, aku sadar akan resiko yang akan aku terima ketika aku bangkit hingga aku mampu melangkah lagi
Aku pun sadar bahwa aku akan sulit untuk bangkit yang kedua kalinya
Aku sadar aku tak sekuat apa yang aku bayangkan selama ini
Aku tahu aku mudah rapuh tanpaMu, Tuhan

Tuhan, kini Kau biarkan aku menjebak diriku sendiri dalam perasaan itu kembali
Perasaan yang aku sendiri tak mengerti bagaimana akhirnya
Perasaan yang aku sendiri tak mengerti kapan ia datang
Perasaan yang aku sendiri tak mengerti penyebab kedatangannya


Tuhan, Kau Maha Pembolak-balik hati setiap insan
Yang ku rasa mustahil Kau jadikan ia nyata
Yang ku rasa tak mungkin, Kau jadikan ia mungkin
Yang ku rasa tak jelas, Kau jadikan ia jelas

Tuhan, aku percaya dengan kuasaMu dan aku percaya dengan takdirMu
Kau membuatnya menjadi sebuah pertemuan namun dengan kehendakMu pula Kau menjadikannya sebuah perpisahan
Aku masih takut untuk dapat memulai rasa yang baru ini, Tuhan
Aku masih ragu dengan rasa yang baru ini
Aku takut dengan resiko negatif yang mungkin akan aku rasakan, seperti yang lalu

Tuhan, aku mohon jaga aku dan rasa ini agar tidak ada yang sia-sia dan tak ada yang harus disesali esok

the Scientist

 Come up to meet you, tell you I'm sorry
You don't know how lovely you are

I had to find you
Tell you I need you
Tell you I set you apart

Tell me your secrets
And nurse me your questions
Oh let's go back to the start

Running in circles
Coming up tails
Heads on a silence apart

Nobody said it was easy
It's such a shame for us to part
Nobody said it was easy
No one ever said it would be this hard

Oh take me back to the start

I was just guessing
At numbers and figures
Pulling your puzzles apart

Questions of science
Science and progress
Do not speak as loud as my heart

Tell me you love me
Come back and haunt me
Oh and I rush to the start

Running in circles
Chasing our tails
Coming back as we are

Nobody said it was easy
Oh it's such a shame for us to part
Nobody said it was easy
No one ever said it would be so hard

Kamis, 24 Oktober 2013

semoga saja

Bergerak, menghadapi hari ini

Tak banyak berubah...., sperti hari-hari sebelumnya
Sampai ketika rehat tiba,
Jejaring dumay berkata 'ada yg salah denganmu'.....
mengukuti kata hati...
diripun berangkat, mencari, dan berbicara panajng lebar denganmu...
hanya diam, diam dan diam....
tak banyak memberi solusi karena
yang tau kondisi kita adalah diri kita sendiri
bahwa ketika kenyamanan telah lenyap.... semuanya sulit untuk dijalankan
kekecewaan itu, rasa tidak di akui itu, dan rasa diremehkan itu
terus membayang-bayangi....
sangat manusiawi..... kau manusia, aku manusia, mereka juga manusia.....

Tapi....................
Seharusnya ada banyak alasan yang sanggup buatmu bertahan...
ada 4 nyawa yang masih sangat membutuhkanmu
ada keluarga yang selalu menanti kepulanganmu
sahabat....... Tuhan selalu bekerja dengan caranya sendiri
sekarang mungkin saja waktu tengah tidak berpihak kepadamu
selalu ada harapan di setiap situasi
hanya di butuhkan kesabaran untuk menjalaninya
memang tidak gampang... sulit malah.... karena aku pernah ada di situasimu....
bukan hanya berbilang bulan, tetapi menahun.....
hanya doa yang selalu mengiringi setiap langkah kakimu
semoga engkau selalu di beri kesabaran.....

Apakah hari ini adalah hari terakhir kita bertemu????
Apakah engkau akan menutup semua akses walau hanya sekedar untuk mengetahui keadaanmu????
Apakah kekecewaan itu telah berubah menjadi luka, berdarah, bernanah, dan menjelma menjadi borok yang sulit untuk terobati?????

Semoga tidak ada perpisahan....
Semoga keluarga kecilmu bisa membuatmu sedkit melupakan kekecewaan itu
Semoga kesabaran selalu menyertaimu
Dan semoga doa2 dari mereka yang engkau sayangi selalu di dengar olehNya.....



Semoga perpisahan itu tidak terjadi....................... 

Tentang Kita

 
 
Apa kamu ingat pertama kali perbincangan kita? Aku masih ingat. Kurang lebihnya. Bagaimana bisa lupa sesuatu yang tidak mau aku lupa? Tapi, sudahlah, lupakan saja. Seingatku kamu yang pertama kali menyapa ketika itu, meskipun sebenarnya aku menginginkan menyapamu lebih dulu dari yang kamu tahu. Oya, pada saat pertama kali kita berbincang itu, kamu pasti tidak tahu, kalau aku sebenarnya sudah mengenalmu lebih dulu, lama sebelum itu.
Lalu sejak itu seperti candu. Membuat kita berdua ketagihan. Eh, atau aku saja yang merasakannya? Ketagihan. Baiklah, anggap hanya aku yang merasakan. Iya, aku kecanduan untuk terus bertemu dan bercanda denganmu. Bagiku, apa pun yang keluar dari mulutmu (tolong digarisbawahi kata apa pun), membuat sepanjang hariku setelah itu penuh senyum. Tapi apa kamu pernah menyadari itu? Canduku?
Dan setiap sapa sederhanamu, seperti, “Sedang apa?” atau, “Sudah makan?”, menjadi semacam baterai yang bisa menyalakan cahaya yang membuat hangat auraku seharian. Membuatku merasa aku diperhatikan, dijaga. Apa kamu tahu, kalau kadang, cinta bisa datang dari hal-hal sederhana seperti itu? Apa kamu sengaja melakukannya hanya pada orang istimewa atau memang kamu seperti itu kepada setiap orang? Argh, benar-benar membuatku ingin tahu.
Masalahnya adalah, aku dan kamu, tidak perna tau masing-masing sudah berpasangan. ah itu juga tidak penting. Masalahnya juga, cintaku ini tidak bisa dihentikan meski berulangkali pikiran dan mulutku berkata jangan. Apa kamu juga merasakan serupa? Itu mungkin akan menjadi pertanyaan ‘satu juta dolar’, karena aku merasa aku tidak akan tahu jawabannya.
Terlalu sering bertemu, berbincang dan bercanda, benar-benar membuatku lupa bahwa aku, kamu, tidak seharusnya berada di tempat ini. Tempat bernama ‘cinta’.
Apa kabar dia? Lelakimu? Apa kabar kamu? Pertanyaan kedua yang lebih penting. Yang pertama, abaikan saja. Itu hanya basa-basiku meski kamu tidak mendengar atau membacanya, karena yah, sekali lagi, aku berbicara sendiri.
Masih ingat? Katamu, lebih mudah menghapus sesuatu yang belum kita tulis. Karena tidak perlu ada yang dihapus. Benarkah? Mungkin karena itu kita berdua berangkat bersamaan, berjalan, menuju dua arah yang berbeda, menjauh.Agar tidak ada sesuatu yang harus dihapus karena belum sempat kita tulis? Tapi sekarang aku rindu, apa kamu juga begitu? lama tidak berbincang denganmu aku menjadi semacam sakaw, menginginkan tawamu, sapamu, atau sekadar pertanyaan, “Apa kabar, oon?”.
Ah, tapi kamu juga pasti tidak tahu itu.
Satu hal yang aku sadari, dan mungkin kamu, jauh di sana juga menyadari, suatu ketika nanti, waktu kita akan menghabis. Aku dan kamu pergi. Tidak pernah bertemu lagi, tidak pernah berbincang lagi, bahkan tidak saling mengingat lagi. Ah, salah, abaikan yang terakhir, karena mungkin aku akan masih mengingatmu, walaupun sesekali waktu, seperti saat ini.
Ketika waktu menghabis nanti–waktu kita tentu saja, kita berdua akan berbahagia, bukan? Pasti? Seperti yang kamu bilang, entah itu berdua atau sendiri-sendiri dengan pasangan masing-masing. Tapi yang penting aku dan kamu berbahagia, nanti. Mau berjanji?
Ah, sudahlah. Lupakan. Sudah waktunya hidup kita mulai berjalan.
*****
Aku belum pernah merasakan bumi sesunyi saat ini. Dan, hei, degub yang barusan kudengar tadi, jantungku atau jantungmu?

Tentangmu Bagiku



Kau membuatku luluh dengan semua yang ada pada
dirimu…
Kau membuatku tersenyum ketika aku melihat kau
tersenyum meski itu bukan untukku…
Kau membuatku terkagum ketika kau menunjukkan
kelebihanmu..
Kau membuatku akan selalu mencintaimu ketika kau bisa
menjaga dirimu sendiri dengan baik…
Kau membuatku akan tetap menjadi diriku sendiri ketika
kau mulai mengerti apa yang kumau…
Kau membuatku khawatir ketika kau harus pulang sendirian
di gelapnya malam… Dan aku menangis karena, aku tak
bisa ada disampingmu untuk menjagamu dari semua yang
ada di kegelapan malam…
Kau membuatku gugup ketika kau berada disebelahku…
Kau membuatku ingin tersenyum ketika kau berjalan
berlawanan arah lalu, menatap mataku…
Kau membuatku malu ketika aku tak bisa berucap sepatah
katapun untukmu…
Kau membuat hatiku terpukul ketika kau terdiam tanpa
sedikit berucap karena, suatu hal…
Kau membuatku tak akan pernah menyesal akan semua
yang tlah terjadi ketika, kau menunjukkan
jiwa muslimahmu yang penuh dengan teka-teki tersembunyi…
Kau membuat hatiku yang mati, menjadi hidup ketika kau
memberikanku semangat…
Kau membuatku bingung ketika kau menyembunyikan
sesuatu yang tak boleh aku tahu…
Kau membuatku terlalu mencintaimu…
Hingga aku sering melamuni semua tentangmu…
Kau membuatku semakin mengerti kenapa aku bisa jatuh
cinta kepadamu…
Kau membuatku semakin paham tentang bagaimana aku
harus bertindak…
Kau membuatku semakin menyayangimu ketika aku
mendengar komentar dari orang yang sebenarnya, aku
tahu kau tidak seperti itu…
Aku tahu, aku tak-kan selalu bisa untuk ada di
sampingmu…
Namun, aku akan berusaha tuk bisa menjagamu meski itu
hanya dari kejauhan…
Aku tahu, aku hanyalah manusia yang selalu diam dan diam…
Namun, aku akan bertindak ketika aku harus bertindak…
Aku tahu, aku terlalu lemah untukmu…
Namun, aku akan menunjukkan seberapa tangguhnya
diriku disaat waktu mulai membuat hatiku terpaksa
menunjukkan ketangguhanku…
Jutaan kata tentangmu tersusun rapi di hatiku…
Kan kurawat kata-kata itu agar tidak ternodai dengan apapun…
Terkadang kata-kata yang tlah kurangkai untuk diriku sendiri…
Tidak bisa kupertanggung jawabkan dengan baik…
Hingga aku harus memperbaiki kata-kata itu…
Namun, disaat kau memberiku semangat untuk bisa
memperbaikinya…. Kata-kata itu menjadi sesuatu yang lebih berharga…
Dan aku merasa semakin sanggup tuk mempertanggung jawabkannya…
Kau adalah satu-satunya bunga yang bisa menghiasi
hidupku dengan indahnya warnamu…
Kau kan selalu membuatku terkagum hingga akhir
hidupku…

"tulisan adalah jagad kecil tempat kehidupan dibagi, dan Jefri Efendy menulis ini untukmu. Elsya Yahya."


Rabu, 23 Oktober 2013

Teruntukmu


Aku terus merasakannya, aku juga heran mengapa kau selalu ada. Melihat jam dinding, kau menjelma detik. Melihat ke jendela, kau menjelma cahaya. Mendengarkan musik, kau menjelma suara. Merenung di tengah sepi, kau menjelma denyut nadi. Tapi, aku suka, aku suka dengan ini semua. Kaulah yang selalu membuatku ingin tetap hidup terus dan terus. Ingin tetap terus menulis dan menulis. Sampai - sampai aku selalu merasa menjadi huruf-huruf untuk tulisanku sendiri. Kau tak pernah jauh dariku, jantungku sendiri mengenalmu sebagai debarnya. Ah sudahlah, sebenarnya aku sedang merindukanmu. Aku memikirkanmu, ketika menulis ini.
Teruntukmu, Elsya Yahya
Sosok yang selalu ada, di setiap aku menarik nafas.
*Diketik dengan keyboard yang tombol “space”nya susah untuk ditekan dan juga pinjaman
Jakarta, 21 OKtober
Jefri Efendy