sekali lagi aku hanya sanggup terdiam
sedang dalam ingatanku
tentangmu semakin mengakar
begitu dalam
begitu kuat
entah,
gemintang seolah bisu
jemariku mengukir puisi lewat kanvas langit
dan perasaanku semakin menjerit
lagi, dan lagi
kau pergi.
hanya sekedar berlalu atau berhenti
kenyataanya perih itu menghampiri
kemudian kesunyian memecah lamunanku
tak pernah ada,
dan tak akan pernah ada
aku hanya bisa terdiam
perasaan yang ku letakkan didadamu hanya sekedar singgah
lalu padam
apakah tak ada rindu sedikit mengalir lewat air mata?
sedu sedan tetap terasa
setelah kau abaikan semua seluruh cinta.
kesunyian
separuh hatiku telah kuletakkan didalam hatimu, namun terlewatkan
dan aku masih mencoba mengusir seluruh sepiku
ramaikan hati dengan kenangan
lekukan sebuah senyuman dengan ingatan kebahagiaan
sebelum akhirnya aku mengerti, bahwa bukan diriku yang engkau inginkan
adalah sebuah kenyataan yang tak mungkin dapat aku elakkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar