Sabtu, 14 September 2013

Aneh (kamu)


Aneh (Kamu)


                Mungkin memang aneh, iya. Memang sangat aneh. Mungkin Tuhan telah mengijinkan untuk saling melihat sudah jauh. Iyah. Tiga tahun Tuhan mengijinkan untuk kita saling menatap, saling melihat wajah dari kejauhan. Memang sangat aneh. Iya. Tanpa kita mengenal, kita telah saling membicarakan satu sama lain. Bukan hal yang baru bagiku. Pohonpun sering memakiku saat aku buang air kecil dibawahnya. Aku tak sempat berfikir untuk mengenalmu, bahkan berjabat tanganpun juga tidak. Wanita yang aneh, merasa paling cantik, padahal tidak. Dan satu yang membuatku enggan berfikir, dengan melihat caranya berjalan. Tapi Tuhan selalu menyuguhkanku dengan pemandangan seperti itu. Memang aneh. Harusnya aku merasa bosan. Iya. Hmmmm senjapun tak pernah bosan mengiringi perginya siang. Mungkin itu yang aku alami. Memang sangat aneh. Iya. Sempat aku mengumpat dibelakang, bahwa aku tak akan pernah menyapamu, mengenalmu. Aku memang bukan pria sejati. Yang menepati omonganku sendiri. Dan kamu, berhasil. Jika aku berdosa, aku harap ini dosa terindah yang pernah aku lakukan. Aku tak pernah menyesal, dan aku juga tak pernah mundur. Ini memang sangat aneh. Iya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar