Jumat, 11 Oktober 2013

Sang Awan

Sang Awan 

Musim panas kali ini telah menelan banyak sekali korban di suatu desa, tanah yg mulai mengarami keretakan, kegagalan panen yg membuat warga semakin kelaparan, ternak yg mulai mengalami penyakit misterius, dan seringnya angin panas menerjang desa itu yg membuat warganya tak lagi memiliki kulit ari-ari.
Hal ini terlihat oleh sebongkah awan yg sedang asik menikmati santai nya angin. dia tampak kaget, dari setiap daerah yg dilewatinya, ini adalah daerah dengan keadaan paling mengkhawatirkan.
dia melihat ke sekitarnya. Tak ada satu awan pun, tampaknya tak ada awan yg mau mengorbankan dirinya untuk menjadi hujan lagi di daerah sini.
tapi karena perasaan tidak tega, awan putih itu pergi menemui awan mendung yg sangat besar
"Tuan awan yg agung, hendakkah dirimu mengorbankan separuh dari tubuhmu itu untuk membantu desa di sebelah sana ?" tanya nya memohon
"Maaf anakku, Aku sudah Tua, dan aku sudah menetapkan akhir hidupku di sini, aku akan menjadi hujan di tempat ini, mungkin kali ini aku tak bisa membantumu nak" sesalnya
kini awan putih itu kebingungan, dia mencari lagi awan yg mau mengorbankan dirinya untuk menjadi hujan.
tampak lelah badanya mencari awan mendung, tapi hari itu awan tampak cerah semuanya. awan putih makin kebingungan, apa yg harus dia lakukan,sedangkan wilayah di bawahnya itu semakin banyak saja menelan korban dari hari ke hari
awan putih itu menghampiri awan mendung yg tadi, dia bertanya.
"Tuan, tuan sebenarnya belum cukup tua, tapi kenapa tuan mau menjadi hujan?" sindirnya kepada sang awan mendung
awan mendung itu tersenyum, didekatkanlah badanya kepada sang awan putih. lalu dia mulai bercerita
"Dulu, aku terlahir disini, debu dari kota ini, bercampur debu yg ada di langit, lalu lahirlah aku. aku memang tak cukup tua, tapi aku sudah cukup menikmati hidup ini. aku tak menyesali menjadi hujan, karena saat aku nanti menjadi sebuah hujan, aku akan turun,menghapus debu, menghijaukan tanaman.dan aku tak takut, karena debu yg aku hempaskan nanti, akan berubah kembali menjadi awan, yg kelak akan menggantikan aku.
Kamu tau nak, sesuatu yg baik itu adalah sesuatu yg bermanfaat bagi kehidupan yg lain, jadi aku sudah tidak ragu menjadi pribadi yg ikhlas dimanfaatkan bagi kebaikan orang lain, kebahagiaan itu akan lebih bernilai jika di sandingkan dengan ketidakbahagiaan”
tak lama setelah itu, Sang awan mendung mulai merontokan tubuhnya satu persatu, menjadi tetes tetes kehidupan baru.
awan putih hanya terdiam melihat semua ini.
awan putih sekarang berjalan lambat, terngian-ngian selalu apa yg awan mendung katakan.
hidupku santai sekali selama ini ya jika dibandingkan dengan Tuan awan mendung. Dia rela mengorbankan dirinya, sedangkan aku hanya bermain-main saja setiap waktu.
tanpa sadar awan putih telah berdiri di atas desa yg ia temukan tadi.
termenung lah dia sebentar
Lalu tanpa pikir panjang, awan putih turun langsung ke arah desa, diputar-putarkannya badannya, dia melakukan itu agar partikel dalam tubuhnya menyatu, menjadi berat, dan menimbulkan hujan.
akhirnya,cukup beratlah badannya sekarang, lalu dia menembus ke atas langit dengan kencang, guna mengambil partikel uap air yg ada di langit. setelah beberapa lama, jadilah kini dia awan mendung
sebelum merontokan tubuhnya dia berpikir
untuk apa aku hidup? ya. aku hidup untuk menjadi sesuatu yg berguna bagi orang lain.
akhirnya dia mulai merontokkan tubuhnya,menjadi hujan. Mungkin tak terlalu besar. itu hanya awan kecil, tapi tidak seperti itu, saat dia menjadi hujan, airnya itu mengenai sebuah sumur, sumur yg telah lama kering.
Saat air itu tertampung di dalam sumur, dengan otomatis air itu meresap ke sekelilingnya, mengikat air tanah di sampingnya, dan kini sumur itu menjadi penuh lagi. 
warga sangat gembira, digunakannya sumur itu setiap hari,tapi tak mengurangi sedikiti pun volume sumur tersebut.
awan kecil sangat gembira, dia kini menjadi sesuatu yg berguna bagi orang lain, dan saat dalam kebahagiaanya, dia menemukan keajaiban lainya.
Saat sedang mengikat air tanah, tampak di sana air yg ia kenal. ya, itu adalah tuan awan mendung yg dulu! Kini dia menjadi air tanah,dan kini mereka bersatu demi kebutuhan orang banyak.
janganlah takut masuk kedalam sebuah kesulitan, karena Tuhan menjamin anda lebih kuat daripada kesulitan itu sendiri. Dan nanti anda akan bertemu dengan sesuatu yg indah di dalamnya.
Banyak orang yg marah karna dimanfaatkan, tapi orang yg baik itu adalah orang yg bermanfaat bagi orang lain. Orang yg hidupnya baik adalah orang yg bermanfaat bagi orang banyak
Maka jadilah jiwa yg ikhlas dimanfaatkan bagi kebaikan orang lain. Apapun yg terjadi pada kita mungkin bukan pilihan kita, tapi bagaimana kita menjadi pribadi setelah itu, itu sepenuhnya menjadi tanggung jawab kita. Fokuslah pada hal-hal yg membuat kita bernilai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar