Aku Butuh Kamu Untuk Bahagia
Hangat
dalam hening, kini tiada lagi yang lebih pagi dari sapamu.
Seperti
bola saga yang mengintai dari celah daun,
Cahaya
berjinjit diam-diam masuk dari selah jendela kamarku.
Mengusap
keningku, menampar sepi.
Menyadarkan
bahwa kasih sayangmu lebih indah dari sekedar bunga.
Lelap
yang kerap mekar di ambang fajar.
Meski
mentari seperti tergesa-gesa mengusir mimpi.
Selalu
ada yang patut untuk di ingat ketika sedang terjaga.
Dan
kecemasan-kesemasan itu hilang begitu saja
Ada
saat berbincang berdua denganmu lebih dari apapun.
Sebab
kebahagiaanku ini , perempuanku.
Melebur
bersama udara yang kerap memenuhi rongga dada.
Berdetak
seirama degup jantungmu,
Menjadi
nada yang terucap dari bibirmu.
Jatuh
adalah sebuah paradoks, daun tak pernah tau kebahagiaan berada dibelahan bumi
yang mana.
Tangkai
memerlukan angin untuk menempatkan daunnya yang menguning gugur ketanah yang
damai.
Atau
kopi mesti diaduk untuk menghasilkan citarasadan mengeluarkan aroma yang
membuat pagi bergegas membangkitkan gairah.
Maka,
aku butuh kamu untuk bahagia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar