Selasa, 18 Februari 2014

Mengingat Waktu Denganmu




Mengingat waktu
denganmu ;

Aku sedang mengingat sudah seberapa jauh kita melangkah menyusuri kota ini,
Menghitung seberapa banyak lampu kota,
Persimpangan jalan dan perihal lain yang selalu kita hitung, tetapi selalu kita lupa jumlahnya.

Aku ingat suatu hal,
Suatu malam, di sebuah café kita pernah bersama menunggu pelangi;
“denganmu, aku mempercayai sebuah kemustahilan”.
Suaramu terdengar tak lebih kencang dari suara penyanyi café,
Lalu kita tersenyum, menirukan bulan separuh di atas kita,
Ah, sungguh aku merindukan malam paling menyenangkan dalam hidupku itu.

“Kita akan bertemu di kehidupan sesudah ini”,
Katamu beberapa hari sebelum kau pergi.

Sayang,
Dimanakah kini kau berada?,
Aku bosan menyusuri kota ini sendirian,
Aku rindu senyummu sehabis kau keliru menyebut berapa jumlah lampu kota.

Sayang,
Benarkah bintang yang berkedip padaku, itu kau?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar