Matahari belum terlihat
Aku pun belum beranjakBeranjak dari sebuah tempat tidur yang kecil
Sedang pikiranku entah kemana dia menepi
.
.
Sesekali aku tak merasa dekat
Sehingga kini rasanya kau hilang mendadakRasanya takkan ada kata “Berhasil”
Semestinya aku tak harus seperti ini
.
.
Lama sekali rasanya
Aku selalu ingin tahusegala tentangmu
Tapi yang kurasa hanya percuma
.
.
Salah
Jika semua itu yang kulakukanTak ada janji
Tak ada hal yang pernah sampai
.
.
Lelah
Jika hanya dipikirkanHarusnya ada sekeping janji
Dan seutas kata kecil yang sampai
.
.
Satu…
Seribu…Satu hingga seribu
Semuanya tak ada yang pernah terjadi padamu
Wajar saja jika sesuatu hal terjadi
Sesuatu yang tak pernah aku tahuSesuatu yang membuat aku …
Sesuatu yang membuatku …
.
.
Tak ada praduga tak bersalah
Hanya bodoh ini yang membuatku lelahSelalu salah
Dan ingin menyerah.
.
.
Seharusnya aku sadar
Seharusnya aku tahuSeharusnya aku ingat
Dan seharusnya aku mengerti
.
.
Jika seseorang yang bersandar
Jika hanya seseorang yang tahuJika hanya orang lain yang dekat
Jika seorang yang selalu mengerti
.
.
Seharusnya aku bangun
Seharusnya aku buka mata iniTerbangunlah wahai diri yang tak pernah terbangun
Buka mata mu, Kini
.
.
Sehingga bunrung hinggap di batang pohon
Sehingga ikan itu berenang di suatu kolamSehingga semut itu merayap di dalam tanah
Dan sehingga kelalawar itu tetap dalam gua
.
.
Sehingga tak ada yang memohon
Tak ada yang terbungkamTak ada yang sakit parah
Dan tak ada kata “kita”
.
.
Tak ada yang bisa dipungkiri
Tak ada yang bisa dihindariHanya sang penguasa yang membuat garis hidup ini
Dan yang mungkin menghubungkan yang ada disini
.
.
Apapun yang terjadi
Jadilah apa yang seharunya terjadi