Jumat, 20 Desember 2013

Aku Hanya Buruh Tinta

Apa yang dapat di lakukan
oleh penulis jarak.
Selain berdoa, meniti lini masa,
atau mengagungkan kata-kata

Lalu diam adalah pengapian
Meluruh sepi pada ujung pena
Sajak-sajak yang arang, menjadi
abu seperti rindu.

Apa yang dapat di lakukan
oleh penulis jarak.
Menjadikan waktu taman bermain,
agar rasa bosan adalah candu yang tak pilu.

Aku sedang berdoa,
di balik kaca jendela
waktu hujan reda,
dan bulirnya menyisa

Senjaku Masih Sama



Tak ada yang istimewa dari senja kali ini.
Seperti biasa, hanya ada setumpuk kenang,
dan rindu yang lalu lalang.
Di ujung cakrawala jingga bertebaran,
ingatan semakin riuh bergemerisik di pohon akasia.
Di kepala, rautmu muncul satu-satu.
Senyum-senyum kecil perlahan berjatuhan,
dari sela-sela kepak camar yang lupa jalan pulang.
Aku mendongak.
Langit masih ramah,
nampaknya ingin menunda episode-episode
kisah hujan yang berkelebatan.
Kadang, angin sore menjelma ribuan pelukan;
sepasang lengan yang menghangatkan.
Namun tak jarang meninggalkan gigil yang ngilu;
serupa nyeri, yang dihujamkan ribuan sembilu.
Padahal surya belum kunjung tenggelam, tapi bayangmu tampak semakin kelam.
Hitam,
seperti lebam yang begitu dalam.

Aku Sedang Menulis



Kenangan kenangan manis
yang tak pernah jadi milikku di masa lalu
Tentang masa kecil
Cinta monyet
Mimpi mimpi
aku terjebak di harapan orang lain
Aku sedang menulis
Tentang apapun yang bahagia
Agar di jalanku yang lebih sering luka
Kutemukan selalu cara bangkit
Dan alasan alasan sederhana untuk tetap tegar menghadapi hal hal rumit
Aku sedang menulis
untuk apapun yang tak abadi
agar tetap jadi memori

Dua Buah Sepatu




Sedari kecil aku tak pernah memusingkan apa yang kupakai untuk berpijak.
Baru sekarang ini saja aku baru berpikir.
Apa sepasang yang terpasang di kedua kakiku ini 
pernah memusingkan tentang mereka sendiri -- tentangku juga ?
Mulai dari ragam warna, bentuk, ukuran, dan harga pernah mungkin ku coba.
Kali ini aku sangat suka, sepasang sepatu lama pemberian dari yang empunya.
Warnanya sudah tak hitam, solnya sudah hampir habis terkikis, jahitannya pun penuh lubang,
kutahu ia berasal dari negeri asing -- Amerika tepatnya.
Kadang aku suka mendengarkan mereka saling berbicara: yang kiri kepada yang kanan,
kadang yang kanan berbicara pada yang kiri. 
Nada berbicara mereka mirip denganku, lebih sering bergumam terdengar.
Kalau sudah berjalan suara mereka lebih saru terdengar.
Aku pernah ingat apa kata yang kiri kepada yang kanan. 
Katanya ia senang -- karena lebih sering dahulu kukenakan.
Sepatuku yang kiri kuperhatikan lebih suka diam daripada meladeni ceracau si kanan.
Aku tahu ia pasti lelah -- sudah terlalu banyak melangkah.
Mereka sepasang sepatu lama yang di buang empunya -- di tinggalnya luka di mana-mana.
Kalian sepasang yang terpisah, lain perangainya satu sama lain.
Sama membawa luka -- mungkin bertambah di tiap pijak nantinya.

Dear Masa Kecil








pada suatu sore aku ingin kembali. kepada taman bermain, ayunan, jungkat-jungkit dan segala masa depan yang tertinggal di belakang.  ada dedauan yang kita percaya sebagai uang. aku pernah jadi dokter, guru, prajurit perempuan. dan aku pernah jadi diriku sendiri. keinginan yang selalu terpenuhi.


saat matahari di tengah-tengah, aku adalah tetangga di perkotaan. indah dan berpagar tinggi.  kemudian aku mengetuk pintuku sendiri.   ada sebuah kepala menyembul di balik pintu. dia sama sekali tak mirip aku.  rupanya rumahku sedang dikontrakkan. sementara aku sedang plesir menemui saudara kembarku. jika kau rindukan aku, bacalah ke dalam buku-buku dongeng. kau akan menemukan bayang-bayangku.

Pesan Untuk Tuhan

aku sudah baca soal ujian
yang kau berikan kemarin
sabar Tuhan
ini sedang kukerjakan
dan lihat  besok
aku pasti lulus!

Tentang aku, Cinta Aku





di sini, aku ingin membahas sesuatu yang selama ini membuatku bingung, membuat seluruh isi kepalaku, berputar 360derajat, namun tak jua menemukan jawabannya.
ini tentang kamu, cinta, dan sabar.

begini:

1. ketika waktu dan jarak menjadi neraka bagiku yang tak mampu menghantar begitu banyak anak-anak rindu untukmu. apa aku harus sabar menunggu jari-jari Tuhan mengangkatku melewati neraka itu, menuju surga yang tiada lain, kamu.

2. ketika pada suatu waktu, tuhan menyiapkan kebahagiaan untukmu, namun yang tanpaku. apa aku harus tabah untuk tetap yakin selalu mencintaimu?

3. ketika rasa cemburu mengendalikanku, boleh aku menyamarkannya dengan rasa cinta?

4. ketika aku di hadapkan dengan kebahagiaan. bolehkah aku melewatinya berdua, bersamamu?

5. lalu, ketika aku mempunyai banyak pilihan untuk bahagia. boleh aku memilihmu?

dan pada akhirnya, aku menemukan jawabannya dalam diriku sendiri:
Mencintai-Kamu-Dengan rasa sabar…

Senin, 09 Desember 2013

lukcy one

Now the stars are lined up so perfectly
For everybody, but not for me
Wish it could be easy
But it never goes away
It's never like the movies
It's never like they say

But maybe one day I'll be back on my feet
And all of this pain on me gone
And maybe it won't be so hard to believe
Then I'll found out just where I belong
It feel like it's taking forever
But one day things can get better
And maybe,
My time will come
And I'll be the lucky one

Now I can't stop thinkin'
How this life could be
I can keep pretendin'
But honestly
Could we really make a difference?
Could we really ever change a thing?
It's never like the movies
It's never like you think

But maybe one day I'll be back on my feet
And all of this pain on me gone
And maybe it won't be so hard to believe
When I found out just where I belong
It feel like it's taking forever
But one day things can get better
Then maybe,
My time will come
And I'll be the lucky one

So give me a reason to keep holdin' on
Something that makes me believe
And my life's gonna change
Seems like everyone else gets a shot, gets a break
I can't wait for that to be me

Maybe one day I'll be back on my feet
And all of this pain on me gone (all of this pain on me gone)
Maybe it won't be so hard to believe
And I'll found out just where I belong (I'll found out just where I belong)
And maybe one day I'll be back on my feet
And all of this pain on me gone
It feel like it's taking forever
But one day
Things can get better
And maybe,
My time will come
And I'll be the lucky one
And I'll be the lucky one

Minggu, 01 Desember 2013

Semua Yang Tertinggal



Seperti sayap-sayap patah yang berhambur bersama senja bisu, disetiap kalimat yang terlontar, selalu saja tersimpan senyum indah sang merak. Engkau berdiri anggun disana, dibatas-batas waktu yang sudah tak mungkin untuk dikembalikan. Dan semua tentang keindahan seperti telah habis untuk dirangkumkan. Beningnya air, sucinya putih, damainya telaga hijau, dan sinar keemasan mentari dikala pagi telah kau ambil semuanya. Hingga tetes-tetes yang tertinggal seperti tak mampu untuk sekedar dirasa. Dan pada setiap titipan hikayat tentang warna, maka kepunyaanmu adalah yang terindah. Meski semua cerita telah berlalu, bahkan dalam hitungan yang sangat panjang, semuanya masih tergambar jelas pada jejak-jejak di pasir pantai itu. Mungkin mimpi masih membelai, tawa masih terlerai, dan nyanyian serta pusis masih tercipta. Hanya saja, semua yang berlalu seperti terkalahkan oleh getaran-getaran yang merambat darimu. Apakah ini yang selalu dituju oleh para pengembara ? Tempat yang mampu membahagiakan rasa, menentramkan hati, dan mampu memberikan ruang bagi logika untuk berargumen. Atau ini hanya bagian dari garis-garis emas yang terangkai untuk menghasilkan sebuah karya yang mengabadi ? Ahh… dimanakah semuanya ? dimanakah semua kekuatan yang telah terkumpulkan ketika sore itu bumi seperti terbelah dua. Jiwa seperti melayang diangkasa, dan senja seperti tak mau tahu. Dimanakah semua kenangan tentang itu ?
Dan perjalanan ini masih terus melaju, semua yang tertinggal selalu akan tersimpan di bilik hati siapapun. Meski kelak, entah semua yang pernah diurai mampu dikumpulkan, kembara ini harus terus diretas. Ketika langit biru mampu dirasai keindahanya, ketika awan putih mampu kokoh berdiri di singgasananya, berharap titian jejak itu akan terus berarah pada tempat yang semestinya.
Saat ini, ketika kenyataan masih menjadi fatamorgana, akan kubiarkan pandangan sang pengembara melaju ditengah badai. Entah ia akan mampu bertahan, entah ia akan jatuh, langkah kakinya harus kokoh bergerak. Dan ketika semua cerita yang terangkum mulai menemukan titik temunya, biarkanlah cerita tentang merak, tentang putih, tentang telaga dan sang pelangi yang turun setelah hujan, menjadi kenangan terindah yang tersimpan di album kehidupan. Satu yang pasti, jejak pengembara itu akan selalu menempatkan kisahnya sebagai pelajaran rasa yang paling berharga.

Terus Melangkah



berjalan di pasir putih
membuat jejak-jejak kecil
ombak yang bergemuruh
dan angin menyapaku bersahabat
sesaat matahari terbenam
aku terhenyak akan keindahan ini
sesaat pula nelayan menyiapkan diri
mengarungi lautan
“hei bocah, ikutlah kami, kau akan tahu keindahan sebenarnya”
ajak para nelayan kepadaku..
dan aku duduk di depan perahu
merasakan angin senja
merasakan seperti bebas terbang
menuju Cakrawala..
tanganku mencoba menyapa deburan ombak
dia membalas dengan percikan air
membasahi tubuhku
membasahi jiwaku
dan perahu terus melangkah
menuju Cakrawala senja,..
burung lautan berirama
sehingga aku bisa merasakan kedamaian
lepas semua bebanku
dan terus melangkah..
terus melangkah..

Aku KarenaNya

Dengan kerendahan hati...
Kusampaikan risalah ini kepadamu.
Tak ada harapan apapun dari susunan abjad.
Yang menjadikan sebab, lahirnya kata
Melainkan Ridho Allah dan Rasul-Nya.

Saudaraku...
Ketika engkau berjalan melalui badai.
Tegakkan kepalamu tinggi - tinggi
Dan jangan takut pada gelap.
Ketika badai berakhir, akan ada langit keemasan
Dan lagu manis dari burung perindu.

Teruslah berjalan melewati angin
Teruslah berjalan sampai matahari terbit
Teruslah berjalan melewati hujan
Meskipun mimpimu terlempar dan terhempas.
Terus berjalan...terus berjalan dengan harapan dihatimu
Dan engkau takkan berjalan sendiri
Bila engkau melihat pelangi, bersiaplah menghadapi gerimis dan hujan.

Jika terus bersama.
Aku tau mimpi tak akan pernah putus
Ketika kita dalam gelap, akan kita temui matahari.
Dalam kegelapan akan kita temukan cahaya.
Menhangati kita, siapa saja.

Keagungan Allah lah yang mengejar hatiku untuk merasakannya
Dan oleh karena ke Agungan NYA lah, ketakutanku akan sirna.