Sabtu, 29 November 2014

Dan Terulang Kembali




Sepertinya matahari tampak enggan mengikuti langkahku, sengaja bersembunyi... atau memang dia sedang mengalah pada cuaca. Entah benar atau tidak yang aku rasakan, yang pasti aku merasa menjadi pusat perhatian semua orang, 
Sepertinya mataku menabrak sesuatu, iya... ini menakjubkan. Dia sedang menari diatas kertas, dia sedang bersama pena bergerak diatas kertas.

Entahlah, aku seperti seorang yang tak ber-otak
Bertahan hanya untuk sebuah luka. Aku terus mencari luka untuk menutup luka lain. Menindih sakit dengan sakit yang lain. Terus menerus tanpa mampu ku hentikan. 
Bukan pertama kali, bukan pula yang terakhir. Bukan sekali, hampir berkali-kali. Seringkali. Selalunya   

Haruskah sesakit ini?

Sejak awal, memang tak pernah ada .
Dan aku yang bodoh. Masih tak mampu lepas dari belenggu 
Mengapa hanya kau yang boleh tertawa?
Mengapa hanya kau yang boleh melukis luka?

Setelah semuanya selesai, aku akan pulang
Kesenderian yang terkadang benar-benar menjadi teman terbaik. 
 
Aku lelah ketika harus berpura-pura tangguh dikeramain. Dan rapuh dalam kesendirian