Kamis, 22 Mei 2014

Kau Melepaskannya


Kau butuh cahaya hanya saat gelap datang menjelang
Rindukan mentari hanya di saat salju mulai turun
Mengenal kekasihmu hanya saat kau melepaskannya

Mengerti bahwa kau bahagia hanya saat kau sedang bersedih
Membenci jalan hanya saat kau rindu rumah
Mengenal kekasihmu hanya saat kau tlah melepaskannya

Dan kau pun melepaskannya


Menatap dasar gelasmu
Berharap suatu hari nanti kau kan abadikan mimpi
Mimpi-mimpi datang perlahan dan pergi begitu cepat

Kau melihatnya saat kau pejamkan matamu
Mungkin suatu hari nanti kau kan mengerti sebabnya
Segala yang kau sentuh, semuanya binasa

Menatap langit-langit di dalam gelap
Masih perasaan hampa yang sama di hatimu
Cinta datang pelan dan pergi begitu cepat

Kau melihatnya saat kau tertidur
Tapi tak pernah menyentuh dan tak pernah miliki
Karena kau terlalu mencintainya
Dan kau menyelam terlalu dalam

Dan kau pun melepaskannya
Dan kau pun melepaskannya
Dan akankah kau melepaskannya

Dan kau pun melepaskannya. . . .

Senin, 19 Mei 2014

Menemukanmu

dalam tidurku ku menemukanmu

lagi…… khayalan suci hiasi reruntuhan angan
berulang kali kumenemukanmu
berulang kali menyentuh hasratku
kuakui kau pesona
puisi puisi cinta
pesona dalam seribu tangisan
kuakui nafasku hanyut terbawa arus
arus dalam cahayamu
dan bolehkah dedaunan pagi,
menemukan rasa menemukanmu

terlintas beberapa ingatan
tentang doa dalam keteduhan malam
gerimis yang berlabuh dalam tidurku
menyempatkan diri kunjungi kesamaan arti dalam degup jantung
istana yang beralaskan kesepahaman

ilalang yang tumbuh liar
menyapu akar akar kesunyian
jiwamu tak segersang pandanganmu
mengapa diam sunyi hatimu terbawa arus