Jumat, 25 April 2014

Sajak Pena

detik dalam menit bergulir menunjuk waktu
berangsur semi tertanda masa
jejak pena melangkah menapaki
tangga-tangga abjad dalam kata

menari merangkainya menjadi do'a
harapan, harapan, dan harapan
kata yang tanpa lelah terus terukir
atas impian dan cita

petualang pena
begitu mungkin lebih tepat
untuk bertegur sapa memaparkan identitas
ah...

tapi apalah arti identitas??
jika tak mampu memaknainya
hanya akan lahir kesombongan disana
bukan ketulusan, apa lagi kerendahan hati

ini hanyalah rasa takut akan janji
khawatir atas keadaan diri
cacat makna yang ku derita
menjadi sumber penyebabnya

begitu asumsi yang ku bangun
dibalik kebodohan yang mengekang
aku hanya manusia biasa
bukanlah makhluk yang pantas disebut sederhana
namun keadaan menuntutku menjadi sederhana

bergantung pada petualangan
petualangan yang cukup aneh bagi kalian
namun ku menikmatinya
meski hanya petualangan pena

Sesuatu yang patah

Ayolah Fendy, ini hanya sementara saja.. 

Lihat.. 
Ada deretan lentera yang perlu engkau nyalakan.. 
Ada lagu-lagu kedamaian yang perlu engkau nyanyikan.. 
Ada banyak kemanfaatan yang ditunggu dari goresan penamu.. 
Ada banyak hati yang menunggu semangat tulisanmu..

Okelah.. 

Duduklah sejenak.. 
Diamlah sebentar kalau itu membuatmu senang. 
Aku tau.. 
Aku tau kau telah bertaruh dengan segala rasamu. 
Aku ngerti.. 
Aku ngerti ini tak biasa, hatimu terlalu lembut..

Aku harap kau dapat memintal benang dan merangkai layang-layang lagi..

Lihatlah..
Masih banyak angin mengulurkan tangan dan masih mau besahabat..
Hingga layanganmu terbang setinggi langit
Menjulang di kanvas angkasa seperti dulu..

Masih Disini, Masih Seperti Dulu

Coba Perhatikan! jangan lupa! ada setiap saat senyum itu berarti.
Ada kala gugup,menjadi motivasi untuk lebih berani.
Kesabaran adalah kesetiaan menunggu rencana Tuhan.
Kegagalan,keberhasilan yang berhasil.
Ada yang tak bisa benar-benar menanti,maka jadilah sosok yang bisa saya nanti sampai benar-benar tak bisa.
Bersama doa untuk bersamamu.
Melaju semakin mendekat,Jika harus,menjauhlah untuk bisa bersamaku.
Binunglah sekuatmu,sampai bingung menjadi solusi kebingunganmu.
Kuatkah aku? ya,kuat.
Tuhan memberikan ini kepadaku karena Tuhan tahu aku kuat.
Terhanyut bersama sepi.
Masih namamu yang menjadi puisi.
Senja ke senja,pagi-pagi adalah puisi.
Aku adalah apa yang kamu slalu bingungkan.
Haruskah aku melarang? .
Tak perlu.
Yang benar-benar adalah yang baik-baik.
Melihatmu bahagia adalah sebagian lukaku,disaat aku bukan menjadi alasan bahagiamu.
Layaknya pagi-pagi yang menjadi puisi.
Aku terhanyut bersama sepi.
Aku tak peduli apa itu,yang penting padamu aku peduli.
Masih disini,bersama kecintaanku padamu.